LISTRIK DINAMIS SUB BAB ARUS LISTRIK
Pada bab sebelumnya kamu telah mempelajari konsep
lompatan elektron pada benda (listrik statis). Pada bab ini kamu akan belajar tentang
aliran elektron pada suatu konduktor yang disebut sebagai listrik dinamis dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.Listrik dinamis memiliki manfaat
yang sangat besar dalam kehidupan kita.
Malam tidak terasa gelap dan mencekam lagi karena
penemuan lampu listrik oleh Thomas Alfa Edison. Teknologi kelistrikan dapat berkembang
pesat berkat temuan Oersted dan Faraday. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk
bersyukur dan bijaksana dalam memanfaatkan teknologi kelistrikan yang kita
nikmati sekarang. Bagaimana caranya?
Salah satunya dengan memahami listrik dan
mengupayakan berbagai penghematan energi listrik. Hal ini perlu kita lakukan
agar terhindar dari bahaya penggunaan listrik. Jika kita perhatikan lampu atau
peralatan elektronik lain yang menggunakan listrik, semua alat tersebut
membutuhkan kabel sebagai penghubung aliran arus listrik. Dari manakah aliran
arus listrik tersebut berasal? Apakah makhluk hidup dapat menghasilkan arus listrik
sehingga dapat digunakan untuk menyalakan lampu?
Secara umum, aliran arus listrik bersumber dari
pembangkit listrik. Pernahkah kamu berpikir bagaimana mem buat atau menemukan sumber arus listrik?
Ternyata, selain dihasilkan oleh pembangkit listrik seperti generator, arus listrik juga dapat
dihasilkan oleh baterai, aki (accu), dan buah-buahan terutama
buah-buahan yang mengandung asam, misalnya jeruk.
Mengapa jeruk dapat menjadi sumber arus listrik?
Bagaimana dengan buah-buahan atau tumbuhan lainnya? Kegiatan yang kamu lakukan
pada Aktivitas 5.1 dan 5.2 merupakan kegiatan membuat rangkaian sederhana.
Buah dapat berperan sebagai sumber tegangan karena adanya penggunaan lempeng seng dan lempeng besi yang berfungsi untuk menimbulkan beda potensial dalam buah. Lempeng seng berfungsi sebagai kutub negatif dan lempeng besi berfungsi sebagai kutub positif. Adanya beda potensial dalam buah inilah yang mendorong elektron untuk bergerak sehingga memicu aliran listrik dalam rangkaian.
Jika kamu perhatikan sambungan dari baterai, lampu
dan kabel, atau sambungan dari semangka atau jeruk, lampu, dan kabel, ternyata sambungan
tersebut terhubung satu sama lain sehingga rangkaian tersebut merupakan
rangkaian tertutup. Dengan demikian, sebuah rangkaian listrik yang tertutup
akan menghasilkan nyala lampu.
Bagaimana jika rangkaiannya tidak terhubung satu sama
lain? Disebut apakah rangkaian tersebut?
Ketika kamu menghubungkan lampu dan sumber listrik
dengan menggunakan kabel, artinya kamu telah membuat sebuah rangkaian listrik.
Pada rangkaian listrik tertutup (sakelar tertutup atau posisi on), arus
listrik akan mengalir dan lampu menyala.
Bagaimanakah arah arus listrik tersebut? Berapakah
besar arus listrik yang mengalir?
Agar memahami arah aliran arus listrik dan mengetahui
besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian, baca penjelasan berikut
dengan saksama!
Arus listrik mengalir karena pada ujung-ujung
rangkaian ada beda potensial listrik yang diberikan oleh baterai sebagai sumber
tegangan seperti yang telah dijelaskan pada percobaan baterai buah.
Ujung kawat penghantar yang memiliki banyak elektron
(terhubung dengan kutub negatif baterai) dapat dikatakan memiliki potensial listrik
yang rendah, sedangkan ujung kawat penghantar lainnya yang memiliki sedikit
elektron (terhubung dengan kutub positif baterai) dapat dikatakan memiliki
potensial listrik yang tinggi. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah, sedangkan arah aliran elektron dari kutub negatif ke kutub
positif.
Pada rangkaian listrik tertutup, besar arus listrik
yang mengalir pada rangkaian dapat ditentukan dengan menghitung besar muatan listrik
yang mengalir pada rangkaian setiap detiknya. Hal ini karena besar arus listrik
yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan besarnya muatan
listrik yang mengalir pada setiap detik, atau secara matematis besar arus
listrik ditulis sebagai berikut.
I=q/t
dengan:
I = arus listrik (ampere)
q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (sekon)
Contoh Soal
Arus listrik sebesar 5 mA mengalir pada suatu kawat
penghantar
selama 0,1 sekon. Berapakah besar muatannya?
Diketahui:
I = 5 mA = 0,005 A
t = 0,1
sekon
Ditanyakan: besar muatan yang berpindah pada
suatu kawat
Penghantar
Jawab:
Besar muatan listrik yang berpindah pada suatu kawat
penghantar
I=q/t
q = I × t = 0,005 A × 0,1 s = 5
× 10 C
Jadi, besar muatan yang berpindah pada suatu kawat
penghantar
adalah 5 × 10-4 C.
No comments:
Post a Comment