SERBA SERBI PELAJARAN IPA: RPP Penanggulangan Pemanasan Global Efek Rumah Kaca

RPP Penanggulangan Pemanasan Global Efek Rumah Kaca

 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Pengertian RPP

Rencana pelaksanaan pembelajaran, atau disingkat RPP, adalah pegangan seorang guru dalam mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh guru untuk membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi pengaturan yang berkenaan dengan perkiraan atau proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, kemungkinan pelaksaan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan ataupun tidak karena proses pembelajaran bersifat situasional, apabila perencanaan disusun secara matang maka proses dan hasil pembelajaran tidak akan jauh dari perkiraan.

Tujuan RPP

Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: (1) mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar-mengajar; (2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana (Kunandar, 2011: 264).

Fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien (Kunandar, 2011: 264).

Hakikat RPP

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus (Kunandar, 2011: 263).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”.  Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, tahapan pertama dalam pembelajaran menurut standar proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan peyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu mengacu pada silabus.

Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di Sekolah Dasar, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemua atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

Setiap pendidik pada suatu pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. 

Prinsip pengembangan

Pengembangan RPP mengikuti prinsip-prinsip berikut:

  1. RPP merupakan terjemahan dari ide kurikulum yang berdasarkan silabus yang telah dikembangkan pada tingkat nasional ke dalam betuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
  2. RPP dikembangkan sesuai dengan yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi pada satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan emosi, maupun gaya belajar.
  3. RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik.
  4. RPP sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik yang mandiri dan tak berhenti belajar.
  5. RPP mengembangkan budaya membaca dan menulis.
  6. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam bentuk tulisan.
  7. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, remedi, dan umpan balik.
  8. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belalajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
  9. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Unsur-unsur pada RPP

  1. mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi dan submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah dikembangkan di dalam silabus;
  2. menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup (life skills) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari;
  3. menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman langsung;
  4. penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus (Kunandar, 2011: 265).

Komponen dan sistematika RPP

Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Pembelajaran, RPP paling sedikit memuat:

  1. Tujuan pembelajaran
  2. Materi pembelajaran
  3. Metode pembelajaran
  4. Sumber belajar
  5. Penilaian

 

Langkah-langkah menyusun RPP

  1. Menuliskan Identitas Mata Pelajaran, yang meliputi: sekolah; mata pelajaran; tema; kelas/semester; alokasi waktu.
  2. Menuliskan Standar Kompetensi. SK merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada suatu mata pelajaran.
  3. Menuliskan Kompetensi Dasar. KD adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi.
  4. Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
  5. Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dibuat berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan.
  6. Materi Ajar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk peta konsep sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
  7. Alokasi Waktu. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
  8. Menentukan metode pembelajaran. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai KD atau indikator yang telah ditetapkan.
  9. Penilaian Hasil Belajar. Prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.
  10. Menentukan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Rumusan RPP adalah sebagai berikut :

a)        Pendahuluan. Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b)        Inti. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegiatan inti ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Menurut Nursyam (2009: 1), eksplorasi adalah kegiatan pembelajaran yang didesain agar tercipta suasana kondusif yang memungkinkan siswa dapat melakukan aktivitas fisik yang memaksimalkan penggunaan panca indera dengan berbagai cara, media, dan pengalaman yang bermakna dalam menemukan ide, gagasan, konsep, dan/atau prinsip sesuai dengan kompetensi mata pelajaran. Elaborasi adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan peserta didik mengembangkan ide, gagasan, dan kreasi dalam mengekspresikan konsepsi kognitif melalui berbagai cara baik lisan maupun tulisan sehingga timbul kepercayaan diri yang tinggi tentang kemampuan dan eksistensi dirinya. Konfirmasi adalah kegiatan pembelajaran yang diperlukan agar konsepsi kognitif yang dikonstruksi dalam kegiatan eksplorasi dan elaborasi dapat diyakinkan dan diperkuat sehingga timbul motivasi yang tinggi untuk mengembangkan kegiatan eksplorasi dan elaborasi lebih lanjut.

c)        Penutup. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman/kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

Pedoman Pada Prinsip Pengembangan RPP

Menurut Trianto (2010: 108), secara umum dalam mengembangkan RPP harus berpedoman pada prinsip pengembangan RPP, yaitu sebagai berikut:

1)   Kompetensi yang direncanakan dalam RPP harus jelas, konkret, dan mudah dipahami.

2) RPP harus sederhana dan fleksibel.

3) RPP yang dikembangkan sifatnya menyeluruh, utuh, dan jelas pencapaiannya.

4) Harus koordinasi dengan komponen pelaksana program sekolah, agar tidak mengganggu jam pelajaran yang lain.

Prinsi-Prinsip Penyusunan RPP

1.      setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).

2.      satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

3.      memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

4.      berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

5.      berbasis konteks. Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.

6.      berorientasi kekinian. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.

7.      mengembangkan kemandirian belajar. Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.

8.      memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

9.      memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

10.  memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Format RPP

Format RPP adalah sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan: ................................
Kelas/ Semester: ..................................
Tema/ Subtema: ....................................
Alokasi Waktu: ....................................

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

  1. ....................... (KD pada KI-1)
  2. ....................... (KD pada KI-2)
  3. ....................... (KD pada KI-3)

Indikator: .......................

  1. ....................... (KD pada KI-4)

Indikator: .......................

C. Tujuan Pembelajaran

D. Materi Pembelajaran

E. Metode Pembelajaran

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

  1. Pendahulaun (... menit)
  2. Kegiatan Inti (... menit)
  3. Penutup (... menit)

H. Penilaian

  1. Jenis/ Teknis Penilaian
  2. Bentuk Instrumen dan Instrumen Penilaian
  3. Pedoman Penskoran

Langkah-langkah mengembangkan RPP

1.      Mengkaji silabus

2.      Mengidentifikasi materi pembelajaran

3.      Menentukan tujuan

4.      Mengembangkan kegiatan Pembelajaran

5.      Penjabaran jenis penilaian

6.      Menentukan alokasi waktu

7.      Menentukan sumber belajar.

8.      Menyusun RPP yang baik dan benar

Tentunya dalam menyusun RPP harus sesuai dengan acuan permendikbud yang memuat semua komponen dalam RPP. Berikut cara menyusun RPP yang baik dan benar menurut versi BlogPendidikan.net dan tentunya dalam menyusun RPP yang baik Anda juga telah memiliki cara tersendiri.

Cara Menyusun RPP Yang Baik dan Benar :

1. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

2. RPP yang baik itu jelas, siapapun yang mengajarkan akan bisa membaca dan melakukan karena  di dalamnya dipaparkan tahap demi tahap (proses)

3. RPP menggambarkan prosedur, struktur organisasi pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditetapkan dalam standar isi & dijabarkan dalam silabus.

4. Susunan indikator dalam RPP guru melibatkan 3 aspek (kognitif, afektif, psikomotorik) tetapi tidak harus semua.

5. Tujuan pembelajaran wajib memuat ABCD atau lebih jelasnya audience, behaviour, condition, dan degree. Maksudnya, dalam tujuan pembelajaran harus terdapat  peserta didik (audience), tingkah laku belajar (behaviour), kondisi belajar (condition), dan tingkat keberhasilan (degree).

Contoh tujuan pembelajaran : Melalui pengamatan tentang kebutuhan hidup sehari-hari (condition),  peserta didik (audience) dapat  mengetahui  jenis kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan manusia (behaviour) dengan tingkat ketercapaian 80% " sesuai dengan KKM" atau dengan tingkatan lain (degree)

Selain itu dalam tujuan juga terkandung karakter kepribadian bangsa misalnya Jujur, nasionalis, kerja keras maupun ketrampilan sosial misalnya ketrampilan berpendapat dalam diskusi, ketrampilan bertanya dan sebagainya.

6. Ciri-ciri indikator yang kreatif  dalam menyusun RPP adalah berorientasi pada produk yang akan dibuat oleh siswa. Misalnya siswa membuat jurnal umum serta banyak lagi jenis penugasan yang kreatif dan memaksa siswa mempraktekan berpikir tingkat tinggi.

7.RPP berisi kegiatan-kegiatan yang terstruktur, Jika tidak terstruktur kemungkinan besar kelas berantakan.

8.Langsung mengajar tanpa RPP boleh saja, asal sang pendidik sudah mengerti & mendokumentasikan skenario pembelajaran 1 tahun.

9.Standar khusus RPP; ada langkah-langkah awal, inti, akhir serta disertakan jenis penilaiannya

10. Penilaian diupayakan memuat penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Satuan Pendidikan

:

SMPN

Mata Pelajaran

:

IPA

Kelas/Semester

:

VII/ 2

Topik

:

Upaya Penanggulangan Pemanasan Global

Alokasi  Waktu                     :  

:

2 JP (1 x 40 menit)

 

 

 

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN.

3.9.1.1. Peserta Didik dapatmendefinisikan efek rumah kaca.

3.9.2.1. Peserta Didik dapat menjelaskanproses terjadinya efek rumah kaca.

3.9.3.1. Peserta Didik dapat mendefinisikan pemanasan global.

3.9.4.1. Peserta Didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya pemanasanglobal.

3.9.5.1. Peserta Didik dapat menjelaskan dampak dari pemanasan global bagi kehidupan di  

                   bumi.

3.9.6.1. Peserta Didik dapat mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk

             menanggulangi pemanasan global.

.

 

B.     KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI.

KD

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian

3

3.9. Menganalisis 

       perubahan

       iklim dan dampaknya 

       bagi ekosistem.

3.9.1. Menjelaskan pengertian  efek rumah kaca

3.9.2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global.

3.9.3. Mendeskripsikan definisi pemanasan global.

3.9.4. Mendeskripsikan penyebab terjadinya pemanasan 

          global.

3.9.5. Mendeskripsikan dampak dari pemanasan global bagi kehidupan di bumi.

3.9.6. Mendeskripsikan beberapa upaya menanggulangi pemanasan global.

 

4

4.9 Membuat tulisan tentang gagasan adaptasi  penanggulangan masalah perubahan iklim.         

4.9.1  Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi,dan mengomunikasikan hasil observasinya.

 

 

C.    MATERI PEMBELAJARAN

       Pertemuan II : Pengertian dan Penyebab Pemanasan Global  (2 JP)

  1. Materi Reguler

Pemanasan Global memerlukan penanganan dalam mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak dari pemanasan Global. Antara lain :

1. Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Pembakaran bahan bakar fosil (seperti premium dan solar) menghasilkan gas karbon dioksida sebagai gas buangan. Seandainya alat transportasi yang berbahan bakar minyak marak digunakan dan jumlahnya semakin bertambah, maka karbon dioksida yang dibuang ke atmosfer juga semakin besar. Akibatnya pemanasan global yang terjadi akan semakin buruk. Oleh sebab itu alat transportasi yang berbahan bakar minyak sebaiknya diminimalisir pemakaiannya. Kurangi penggunaan kendaraan pribadi dan gunakanlah alat transportasi umum sehingga dapat mengurangi gas karbon dioksida di udara.

Cara lain mengurangi penggunaan bahan bakar fosil adalah dengan menggunakan alat transportasi yang tidak menghasilkan karbon dioksida sebagai gas buangan nya misalnya dengan menggunakan sepeda, mobil berbahan bakar hidrogen atau akan lebih baik lagi jika kita biasakan jalan kaki untuk berpergian pada jarak yang dekat.

2. Menggunakan Energi Alternatif

Cara mengatasi pemanasan global yang kedua adalah dengan beralih ke Energi Alternatif. Manusia sejatinya dapat menggunakan energi alternatif guna meminimalisir hal - hal yang dapat menjadi penyebab pemanasan global. Penggunaan energi alternatif terbarukan ini hendaknya harus segera di terapkan di seluruh dunia. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil harus segera diganti dengan energi bersih, seperti sinar matahari, angin, air, panas bumi dan biomassa. Sumber energi tersebut sejatinya berlimpah namun belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.

3. Tidak Menebang Pohon di Hutan Secara Sembarangan

Seperti yang sudah kita ketahui, pohon merupakan tumbuhan yang dapat menyerap gas CO2 dan menghasilkan oksigen. Dengan mengurangi dampak penebangan hutan secara ilegal kita juga berperan dalam menjaga kelestarian hutan yang saat ini banyak mengalami kerusakan.

Hutan merupakan elemen yang sangat penting bagi kelestarian dunia, karena salah satu fungsi hutan adalah sebagai paru-paru dunia sekaligus penyeimbang ekosistem. Hutan terutama jenis hutan yang belum terjamah manusia memiliki keseimbangan ekosistem yang sangat baik sehingga banyak hewan dan tumbuhan yang hidup dan bertahan dari pengaruh lingkungan luar.

4. Melakukan Penanaman Pohon Kembali (reboisasi)

Pohon dan jenis tumbuhan berklorofil lainnya mempunyai peran vital dalam membersihkan udara. Sebab tumbuhan berklorofil mempunyai kemampuan untuk mengolah air, sinar matahari, karbon dioksida dan unsur hara menjadi bahan organik dan oksigen.

Oksigen sendiri merupakan salah satu faktor penentu kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Karena itulah keberadaannya sangat dibutuhkan. Tanpa adanya oksigen, manusia dan makhluk hidup lain tidak dapat bernapas. Karena itulah semakin banyak pohon yang ditanam di bumi, maka semakin banyak udara yang dapat dibersihkan dari berbagai macam polutan.

5. Melakukan Penghematan Listrik

Cara Mengatasi Pemanasan Global berikutnya adalah dengan melakukan penghematan listrik. Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang banyak dibutuhkan manusia. Meskipun tidak semua manusia menggunakan listrik, namun listrik merupakan energi yang berperan vital dalam budaya hidup modern. Akantetapi listrik dari pembangkit listrik saat ini kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil yang menghasilkan karbon dioksida. Semakin banyak penggunaan listrik, maka semakin banyak gas buangan berupa karbon dioksida sehingga efek rumah kaca bisa semakin memburuk.

Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi kita untuk melakukan penghematan listrik salah satu caranya adalah dengan Cabut Kabel/Peralatan Dari Saklar Saat Tidak Digunakan dan mengemat Pemakaian Lampu.

6. Tidak Menggunakan Alat Yang Menghasilkan Gas CFC

CFC (Cloro Four Carbon) merupakan senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat padanya. CFC umumnya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara, perlu diketahui bahwa saat ini CFC menyumbangkan 20% dalam proses terjadinya efek rumah kaca. Oleh karenanya penggunaan CFC harus dihentikan meskipun penggunaan CFC memang bermanfaat untuk manusia, namun perlu diperhatikan juga dampak dari penggunaan CFC ini.

Dalam mengatasi suhu ruangan yang panas, kita dapat merancangsebuah bangunan yang mempunyai banyak ventilasi udara sehingga tidak perlu memakai pendingin ruangan atau AC. namun seandainya penggunaan AC memang diperlukan pastikan kita memakai AC non CFC yang ramah lingkungan. Begitu juga dengan kulkas, sebaiknya kita memakai kulkas non CFC untuk menghindari efek rumah kaca serta agar pemanasan global agar tidak semakin memburuk dan merugikan manusia.

 

b. Materi Remidi

    Mengurangi pemanasan Global

 

c. Materi Pengayaan

     Macam-macam gas yang turut memperbesar efek rumah kaca dan pemanasan Global.

 

D.    METODE PEMBELAJARAN.

Metode                              : Diskusi, Eksperimen.

Model pembelajaran          : Pembelajaran Berbasis Masalah

 

E.     MEDIA PEMBELAJARAN

Media        : PPT dan  Gambar Bumi

Alat           : Tabung Gelas

Bahan        : Tanaman

  Tanah

  Air secukupnya

 

F.     SUMBER BELAJAR.

Sumber Belajar yang digunakan :

1.      Wahono, dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:  hal 105 -118.

2.      Wahono, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: hal 157 -187.

3.      LKS Eksperimen

 

G.    KEGIATAN PEMBELAJARAN

 

 

Kegiatan Pembelajaran

 

Langkah-langkah Pembelajaran

Pemanasan Global

( Problem Based Learning – PBL )

Waktu (menit)

Pendahuluan

1)      Guru menyampaikan salam

2)      Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik

3)      Guru menanyakan kebersihan kelas dan mengkondisikan keadaan kelas sudah siap

4)      Guru menyuruh salah satu peserta didik memimpin doa.

5)      Guru menanyakan kehadiran peserta didik.

6)      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

7)      Guru menyampaikan teknik penilaian.

8)      Guru membagi peserta didik beberapa kelompok dengan anggota 5-6 orang.

5

Inti

1)       Orientasi siswa kepada masalah

Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu melakukan eksperimen tentang Upaya Penanggulangan Pemanasan Global  

60     

2)   Mengorganisasi siwa untuk belajar  

Guru membagikan Lembar Kerja (LK) dan alat praktek untuk memecahkan masalah dari tayangan.    

3)   Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru membimbing peserta didik dalam mencatat  data hasil eksperimen dengan kolom yang telah dibuat oleh siswa.

4)      Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil eksperimen sesuai pada kolom yang telah dibuatnya

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

5)      Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Peserta didik dan Guru melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka atau proses-proses yang mereka gunakan

Penutup

1)      Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

2)      Guru memberi penghargaan pada peserta didik yang kerjanya baik.

3)      Peserta didik menjawab kuis yang diberikan oleh guru

4)      Pemberian tugas yaitu membuat poster tentang pemanasan global

5)      Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang yaitu upaya untuk mengatasi pemanasan global

6)      Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam

15

 

H.    PENILAIAN

1.      Metode dan bentuk Instrumen

Metode

Bentuk Instrumen

Sikap

Jurnal

Tes Unjuk Kerja

Tes Penilaian Kinerja

Tes Tulis

Tes Uraian

 

 

 

 

 

 

2.      Instrumen Pembelajaran

a.   Lembar Pengamatan Sikap

JURNAL PENILAIAN SIKAP

Nama Sekolah      : SMP Negeri  8 Surakarta

Kelas/Semester      : VII/1

Tahun pelajaran     : 2017/2018

Guru                      :                       :

 

No

Waktu

Nama

Siswa

Catatan Perilaku

Butir Sikap

TTD Siswa

Renc. Tindak Lanjut

   1.             

 

 

 

 

 

 

   2.             

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Pengamatan Ketrampilan Praktikum

No.

Aspek yang Dinilai

Skor

1

2

3

4

1

Menyusun  rencana percobaan untuk menyelidiki Penanggulangan Pemanasan Global

 

 

 

 

2

Melaksanakan  percobaan Penanggulangan  Pemanasan Global

 

 

 

 

3

Melengkapi data hasil percobaan Penanggulangan Pemanasan Global

 

 

 

 

4

Menganalisis data hasil pengamatan percobaan Penanggulangan Pemanasan Global

 

 

 

 

5

Mempresentasikan hasil  Percobaan Penanggulangan Pemanasan Global

 

 

 

 

Jumlah Skor

 

Kategori

 

                       

 

 

 

 

 

 

b.      Penilaian Pengetahuan

1)      Kisi-kisi Soal

KISI-KISI SOAL TES

 

Siklus II

 

MATA PELAJARAN

:  IPA

 

KELAS / SEMESTER

:  VII / 2

 

KOMPETENSI DASAR

: 3.9. Memahami perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem

 

MATERI

:  Upaya menanggulangi Pemanasan Global

 

TAHUN PELAJARAN

:  2017/ 2018

 

 

NO

MATERI

INDIKATOR

Bentuk

No

Skor

 

Soal

Soal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

Upaya menanggulangi

a. Mendeskripsikan beberapa upaya menanggulangi pemanasan global

Uraian

1

20

 

 

Pemanasan Global

b. Menjelaskan hubungan antara pemanasan global dan perubahan iklim

Uraian

2

20

 

 

c. Menjelaskan usaha yang telah dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk menghentikan Pemanasan Global

Uraian

3

20

 

 

d. Menyebutkan kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global di lingkungan sekolah

Uraian

4

20

 

 

e. Menyebutkan kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global di lingkungan sekitar rumah

Uraian

5

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Total Skor / Nilai

 

 

100

 

 

 

2.                  Instrumen Soal

 

 

1

Sebutkan beberapa upaya menanggulangi pemanasan global

2

Jelaskan hubungan antara pemanasan global dan perubahan iklim

 

3

Jelaskan usaha yang telah dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk menghentikan Pemanasan Global

 

4

Sebutkan kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global di lingkungan sekolah

 

5

Sebutkan kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global di lingkungan sekitar rumah

 

    1. KUNCI JAWABAN

1.

1.Melakukan penghematan listrik
2. Menanam pohon atau reboisasi
3. Tidak menebang pohon di hutan sembarangan
4. Menggunakan Energi Alternatif
5. Tidak menggunakan alat yang menghasilkan gas CFC
6. Mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil
7. Melakukan Reuse, Reduce dan Recycle

 

2

Pemanasan global pada dasarnya adalah peningkatan suhu rata-rata udara di permukaan bumi. Di sisi lain, iklim sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter iklim seperti kecepatan dan arah angin yang sangat dipengaruhi oleh tekanan udara dan suhu udara, selain kelembaban udara dan curah hujan yang dipengaruhi oleh radiasi matahari. Dengan terjadinya pemanasan global, berbagai parameter iklim akan terganggu sehingga secara jangka panjang iklim akan mengalami perubahan yang bersifat permanen. 

 

3

Jerman : Mengubah industri energi dari berbasis minyakmenadi berbasis udara / kincir angin

 

Perancis : mewajibkan developer di zona komersial membangun taman atau memasang panel surya di atap bangunan mereka.

 

Costa Rica : mengurangi secara bertahap penggunaan bahan bakar fosil dinegaranya dengan memanfaatkan tenaga air, angin, tenaga surya dan biogas.

 

AS : mengembangkan Pebangkit Listrik Tenaga Surya di  kawasan California

 

4

Tidak membuang sampah sembarangan.
mengurangi pemakaian lampu di siang hari

 

5

Tidak membakar sampah

Menghemat listrik

Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor

 

 

 

 

 

 

Pedoman Penskoran

 

Setiap nomor soal mendapatkan skor 20

 

Nilai

= 5x 20

= 100

 

..............,  ....................

Mengetahui                                                  

Kepala SMP Negeri 8 Surakarta                          Guru Mapel IPA

 

 

 

......................................                                              ...........................................

NIP..................................                                           NIP. ....................................

No comments:

Post a Comment